Belajar Daring, Orang Tua Stress? Ini 3 Tips Mendampingi Anak Belajar
Potret Pendidikan di tengah pandemi dengan menggunakan sistem daring menimbulkan sejumlah masalah. Di berbagai tempat, kendala soal sinyal muncul, belum lagi harus mengisi kuota internet.
Pembelajaran secara daring yang digembor-gemborkan menjadi solusi atas kegiatan belajar mengajar dari rumah, ternyata tak semudah yang dibayangkan. Ada saja kendala yang dihadapi guru, murid, ataupun wali murid.Pemindahan belajar dari sekolah ke rumah, menjadikan peran orang tua menjadi sangat menentukan, karena akan menjadi guru dadakan. Artinya orang tua menjadi garda terdepan dalam membimbing anak belajar selama pandemi
Dalam syair Arab / maqola dikatakan bahwa ibu adalah madrasah utama bagi anaknya, artinya orang tua harus menjadi teladan, pembimbing dan guru yang baik bagi anaknya. Namun kenyataannya, menjadi orang tua sekaligus guru bagi anaknya adalah suatu hal yang sulit bagi sebagian orang tua. Bagaimana tidak, mereka harus memikirkan segudang permasalahan, sekarang bertambah lagi kewajibannya untuk menemani anaknya belajar.
Orang tua menemui banyak kendala dalam pelaksanaannya, dari tidak memiliki smartphone, tidak ada uang untuk membeli kuota, bahkan sampai pada masalah tidak mengerti tentang penggunaan teknologi komunikasi. Tak hanya itu, para guru juga dinilai kurang peduli dengan anak didiknya, mereka hanya menggugurkan kewajiban dengan memberi tugas harian. Tentu anak-anak juga stress dengan beban PR selalu menumpuk, hingga berbuntut pada orang tua yang stess ikut memikirkan tugas anaknya.
Menurut banyak penelitian, terungkap bahwa orang tua memahami perannya di sekolah adalah sebatas mengikuti rapat dan keikutsertaan membayar sekolah. Artinya ketika orang tua sudah membayar dan mengikuti rapat, maka selesai sudah peran mereka. Dengan adanya pandemi, setidaknya mereka mulai menyadai peran pentingnya mendampingi pendidikan anak.
Dari data survei salah satu sekolah, 70% orang tua ingin mengirim kembali anaknya ke sekolah, sementara 30% orang tua menginginkan tetap belajar di rumah. Senada dengan orang tua, justru 90% siswa menginginkan belajar kembali di sekolah.

Lalu bagaimana agar keluar dari masalah ini?
Meminjam dari teori Epstein (2009), maka setidaknya ada 3 jenis peran yang dapat dilakukan orang tua: parenting, communicating, dan learning at home.
Pola Asuh
Dari segi parenting, pertama, orang tua harus memerhatikan putra-putrinya dalam keadaan sehat dan mendapat nutrisi yang cukup. Sehingga dapat belajar dan konsentrasi dalam kegiatan belajar online. Kedua, orang tua menjadi pengawas penggunaan gawai untuk belajar, kapan saat untuk belajar dan kapan saatnya untuk berhenti menggunakan. Ketiga, membatasi intensitas keluar rumah bagi anak. Agar anak tidak stress karena tidak bertemu teman sekolah, serta banyaknya tugas, maka orang tua harus dapat mengajak anak bermain, tidak harus mahal, misalnya bermain ular tangga, halma, memancing, atau jalan-jalan di tempat yang intensitas orangnya sedikit.
Pendampingan Belajar
Pertama, dengan adanya belajar dari rumah, orang tua harus dapat upgrade diri baik urusan pelajaran maupun teknologi. Kedua, orang tua harus menjadi motivator agar anaknya dapat belajar dengan semangat, kedua orang tua harus saling membantu, tidak boleh hanya salah satu saja. Ketiga, jika orang tua merasa kewalahan, panggil tutor ke rumah adalah pilihan yang patut dipertimbangkan.
Orang tua memang bertanggungjawab menyediakan sumber belajar, tidak harus dari internet. Melainkan dari perpustakaan keliling atau mencari buku di aplikasi perpustakaan online. Masa pandemi ini memang menuntut kreativitas orang tua sampai pada titik paling tinggi.
Komunikasi
Langkah terakhir adalah orang tua harus proaktif dalam menghubungi guru. Orang tua harus sering bertanya dan berbagi informasi terkait perkembangan anaknya. Jika perlu, para orang tua dapat menjalin kontak dengan pertemuan virtual, karena dapat meningkatkan semangat siswa. Sesekali boleh pergi ke sekolah mengunjungi guru atau sekadar ke perpus sekolah.
- - -
Akhirnya, mungkin tidak ada satupun orangtua yang bahagia di masa pandemi. Benar Pendidikan itu penting, tapi sekolah juga wajib memberi hak untuk tetap sehat. Sebuah kutipan dari media sosial berikut mungkin dapat mengingatkan dan memotivasi kita untuk terus berusaha.
“Menderita dan bosan saat membimbing siswa dirumah tak sebanding dengan sakitnya melihat buah hati dirawat di rumah sakit”
Terima kasih kepada para orang tua yang telah ikhlas dan gigih untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga pendidikan si anak.
Tambahkan Komentar